Sejarah AI (Artificial Intelligence)
Istilah AI pertama kali dikemukakan pada tahun
1956 di Konferensi Darthmouth. Sejak saat itu, AI terus dikembangkan sebab berbagai
penelitian mengenai teori-teori dan prinsip-prinsipnya juga terus berkembang.
Meskipun istilah AI baru muncul tahun 1956, tetapi teori-teori yan gmengarah ke
AI sudah muncul sejak tahun 1941. Berikut tahapan-tahapan sejarah perkembangan
AI :
- Era Komputer Elektronik (1941)
Pada tahun 1941 telah ditemukan
alat penyimpanan dan pemrosesan informasi.
- Masa Persiapan AI (1943 – 1956)
Pada tahun 1943, Warren McCulloch
dan Walter Pitt mengemukakan tiga hal : pengetahuan fisiologi dasar dan fungsi sel
syaraf dalam otak, analisa formal tentang logika proposisi, dan teori komputasi
Turing. Mereka berhasil membuat suatu model yaitu sel syaraf tiruan
- Awal Perkembangan AI (1952 – 1969)
Pada tahun-tahun pertama
perkembangannya, AI mengalami banyak kesuksesan. Diawali dengan kesuksesan
Newell dan Simon dengan ssebuah program yang disebut General Problem Solver.
Program ini dirancang untuk memulai penyelesaian masalah secara manusiawi.
- Perkembangan AI Melambat (1966 – 1974)
1.Perkembangan AI melambat disebabkan adanya 3 kesulitan utama yang
dihadapi AI, yaitu :
Program-program AI yang
bermunculan hanya mengandung sedikit atau bahkan tidak mengandung sama sekali
pengetahuan (knowledge) pada subjeknya.
2.Banyak masalah yang harus diselesaikan oleh AI.
3.Ada beberapa batasan pada struktur dasar yang digunakan untuk
menghasilkan perilakU intelijensia.
- Sistem Berbasis Pengetahuan (1969 – 1979)
Pengetahuan adalah kekuatan
pendukung AI.
Contoh : Dendral Programs yang berfokus pada segi
pengetahuan kimia.
Feingenbaum, Bruce Buchanan dan
Joshua Lederberg yang membuat program
Computer in Biomedicine Proyek ini diawali keinginan untuk mendapatkan
diagnose penyakit berdasarkan pengetahuan yang ada pada mekanisme penyebab
proses penyakit.
- AI Menjadi Sebuah Industri (1980 – 1988)
Industrialisasi AI diawali dengan
ditemukannya system pakar yang dinamakan R1 yang mampu mengkonfigurasi
system-sistem computer baru. Program tersebut mulai dioperasikan di Digital
Equipment Corporation (DEC), McDermott, pada tahun 1982.
- Kembalinya Jaringan Syaraf Tiruan (1986 – sekarang)
Para ahli fisika seperti Hopfield
(1982) menggunakan teknik-teknik mekanika statistika untuk menganalisa
sifat-sifat pentimpanan dan optimasi pada jaringan syaraf. Para ahli psikologi,
David Rumelhart dan Geoff Hinton, melanjutkan penelitian mengenai model
jaringan syaraf tiruan pada memori
Pada tahun 1985-an setidaknya empat kelompok riset menemukan kembali
algoritma belajar propagasi balik (Black-Propagation Learning). Algoritma ini
berhasil diimplementasikan ke dalam bidang ilmu computer dan psikologi.
Definisi AI
AI
merupakan proses di mana peralatan mekanik dapat melaksanakan kejadian-kejadian
dengan menggunakan pemikiran atau kecerdas seperti manusia.
Pengertian
AI dapat ditinjau deri dua pendekatan :
- Pendekatan Ilmiah (A Scientific Apprah) : Pendekatan dasar ilmiah timbul sebelum invansi ke komputer, ini tidak sama dengan kasus mesin uap. Pendekatan ilmiah melihat batas sementara dari komputer, dan dapat diatasi dengan perkembangan teknologi lanjutan. Mereka tidak mengakibatkan tingkatan pada konsep.
- Pendekatan Teknik (An Engineering Apprach) : Usaha untuk mengindari definsi AI, tetapi ingin mengatasi atau memecahkan persoalan-persoalan dunia nyata (real wordl problem).
Apa itu Kecerdasan Tiruan (AI) ?
AI dapat
membuat sebuah sistem komputer berpikir seperti manusia dan sistem komputer
dapat berpikir secara rasional (masuk akal). AI dapat membuat sistem komputer
bertingkah laku seperti manusia dan sistem komputer dapat bertingkah laku
seperti manusia dan sistem komputer dapat bertingkah laku yang diterima
logika/masuk akal kita.
Mengapa
kita mempelajari AI ? Karena :
- AI merepresentasikan bagian tengah atau inti dari ilmu komputer (Computer Science)
- AI mewujudkan suatu bentuk ketidak tepatan dari komputer (karakteristik dalam matematika)
- AI mempunyai suatu kekuatan alami antarcabang ilmu, AI adalah bagian ilmu teknik dari Cognitive Science, Cognitive Science adalah suatu perpaduan ilmu filsafat, ilmu linguistik dan ilmu fisikologi.
- AI memperlukan representasi pengetahuan dan manipulasinya.
- Pengetahuan (knowledge) adalah pusat dari semua ilmu teknik dan AI adalah pusat dari semua ilmu teknik.
- Alasan penting lainnya adalah penelitian AI diharapkan menemukan atau membongkar bentuk krisis besar dalam waktunya. Krisis dibuat oleh interaksi dari teknologi, ilmiah (science) dan filsafat.
Program
Intelligence : program yang mampu menyimpan kenyataan (facts) dan proposisi dan
hubungannya yang berakasan.
Aplikasi-Aplikasi dari AI
Kecerdasan tiruan (AI) telah
dipelajari selama kira-kira 45 tahun. Hingga saat ini telah dihasilkan beberapa
produk aplikasi Ai secara komersial. Produk-produk tersebut umumnya dapat
dijalankan pada perangkat keras komputer mulai dari komputer pribadi (PC)
seharga @50000 sampai dengan komputer besar (mainframe) seharga USA$50,000.
Secara khas masukkan untuk produk-produk tersebut bentuk data simbolis.
Aplikasi-aplikasi AI antara lain :
- Games Playing
- Sistem Bahasa Alami
- Sistem Perancangan dan Pembuatan CAD/CAM
- Sistem Pakar VLSI
- Sistem Pakar Reparasi Perangkat Keras
- Manajemen Data Cerdas
- Sistem Otomatisasi Kantor
- Analisa Kecerdasan Militer
- Kendali dan Pemanggilan informasi disk video
- Kendali Robot
- Analisis Program Komputer
- Diagnosis Penyakit
- Konfigurasi kompiuter
- Ramalan senyawa kimia
- Sintesis ucapan
- Sistem Pakar Operator Komputer
- Manajemen Kendali Senjata
Contoh Penerapan Kecerdasan buatan AI (Artificial
Intelligence) dalam kehidupan
1. Natural
Language Processing (NLP)
NLP
mempelajari bagaimana bahasa alami itu diolah sedemikian hingga user dapat
berkomunikasi dengan komputer. Konsentrasi ilmu ini adalah interaksi antara
komputer dengan bahasa natural yang digunakan manusia, yakni bagaimana komputer
melakukan ekstraksi informasi dari input yang berupa natural language dan atau
menghasilkan output yang juga berupa natural language, misalnya pada system
Automated online assistant seperti gambar 1.3 dan deteksi email spam yang
cerdas [7].
Gambar 1.3 Penerapan NLP pada automated online asistant berbasis web
2. Computer Vision
Cabang ilmu ini erat
kaitannya dengan pembangunan arti/makna dari image ke obyek secara fisik. Yang
dibutuhkan didalamnya adalah metode-metode untuk memperoleh, melakukan proses,
menganalisa dan memahami image. Apabila cabang ilmu ini dikombinasikan dengan
Artificial Intelligence secara umum akan mampu menghasilkan sebuah visual
intelligence system. Akuisisi dan pemrosesan informasi berupa vision dapat
ditampilkan pada gambar 1.4
Gambar 1.4 Model persepsi visual pada computer vision
Gambar 1.5 Contoh penerapan computer vision untuk identifikasi wajah
3. Robotika
dan Sistem Navigasi
Bidang ilmu inilah
yang mempelajari bagaimana merancang robot yang berguna bagi industry dan mampu
membantu manusia, bahkan yang nantinya bisa menggantikan fungsi manusia. Robot
mampu melakukan beberapa task dengan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Untuk melakukan hal tersebut, robot diperlengkapi dengan actuator seperti
lengan, roda, kaki, dll. Kemudian, robot juga diperlengkapi dengan sensor, yang
memampukan mereka untuk menerima dan bereaksi terhadap environment mereka
Al-Jajari (1136-1206) seorang ilmuwan Islam pada dinasti Artuqid yang dianggap
pertama kali menciptakan robot humanoid dimana berfungsi sebagai 4 musisi,
hebat kan? Bahkan pada tahun 1796 sudah dihasilkan boneka mekanik bernama
Karakuri yang mampu menuangkan air teh atau menulis karakter Kanji yang dibuat
oleh Hisashige Tanaka.
Gambar 1.6 Al-Jazari’s programmable automata (Tahun 1206 SM)
Gambar 1.7 Karakuri, rancangan robot dari Jepang adad 16 yang mampu menuang air teh
Ada beberapa istilah penting di dalam robot vision yang saling berhubungan, diantaranya computer vision, machine vision dan robot vision. Computer vision merupakan teknologi paling penting di masa yang akan datang dalam pengembangan robot yang interaktif. Computer Vision merupakan bidang pengetahuan yang berfokus pada bidang sistem kecerdasan buatan dan berhubungan dengan akuisisi dan pemrosesan image. Machine vision merupakan proses menerpakan teknologi untuk inspeksi automatis berbasis image, kontrol proses dan pemanduan robot pada berbagai aplikasi industri dan rumah tangga. Robot vision merupakan pengetahuan mengenai penerapan computer vision pada robot. Robot membutuhkan informasi vision untuk memutuskan aksi apa yang akan dilakukan. Penerapan saat ini vision pada robot antara lain sebagai alat bantu navigasi robot, mencari obyek yang diinginkan, inspeksi lingkungan dan lainnya. Vision pada robot menjadi sangat penting karena informasi yang diterima lebih detail dibanding hanya sensor jarak atau sensor lainnya. Misalnya dengan vision, robot dapat mengenal apakah obyek yang terdeteksi merupakan wajah orang atau bukan. Lebih jauh lagi, sistem vision yang canggih pada robot membuat robot dapat membedakan wajah A dengan wajah B secara akurat (Face recognition system menggunakan metode PCA, LDA dan lainnya) [6]. Proses pengolahan dari input image dari kamera hingga memiliki arti bagi robot dikenal sebagai visual perception, dimulai dari akuisisi image, image preprocessing untuk memperoleh image yang diinginkan dan bebas noise misalnya, ekstrasi fitur hingga interpretasi seperti ditunjukkan pada gambar 1.8. Misalnya saja untuk identifikasi pelanggan dan penghindaran multiple moving obstacles berbasis vision, atau untuk menggerakan servo sebagai aktuator untuk mengarahkan kamera agar tetap mengarah ke wajah seseorang (face tracking) [5].
Gambar 1.8 Contoh Model visual perception pada robot[3]
Contoh nyata model service robot berbasis vision (vision-based service robot) yang dikembangkan penulis bernama Srikandi III yang menggunakan 2 buah kamera (stereo vision) seperti gambar di bawah, dimana robot dapat mengirimkan order pesanan minuman ke pelanggan:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar